Setelah postingan Instagramnya tentang nyanyian rasis yang menjadi viral di seluruh dunia, nama Enzo Fernandez menjadi perhatian besar.
Jika penyelidikan yang dilakukan oleh beberapa klub sepak bola menemukan bahwa ucapan dan perilaku rasis Enzo, yang baru saja memenangkan Copa America, akan menghadapi masalah hukum.
Meskipun Enzo telah meminta maaf secara terbuka atas perilakunya, itu tidak menghentikan investigasi yang dilakukan oleh FIFA dan Federasi Sepak Bola Prancis hingga klub Enzo saat ini, Chelsea.
Enzo Fernandez menyanyikan lagu bernada rasis saat perayaan pesta juara Copa America, menyindir skuad Timnas Prancis yang terdiri dari banyak pemain keturunan.
Meskipun mereka bermain untuk Prancis, orangtuanya dari Angola, ibu mereka dari Kamerun, dan ayah mereka dari Nigeria. Menurut Goal International, lirik lagu yang dinyanyikan Enzo Fernandez dan pemain Timnas Argentina berbunyi, “Tapi paspor mereka tertulis Prancis.”
Ini adalah nyanyian karena Timnas Argentina masih melihat Timnas Prancis sebagai lawan utama mereka dalam perburuan gelar juara Piala Dunia 2026. Seperti yang diketahui, Argentina menghadapi Prancis di final Piala Dunia 2022 dan menang dalam adu penalti.
Sejak Piala Dunia 2018 di Rusia, di mana Les Bleus menjungkalkan tim Tango dalam 16 besar, Argentina dan Prancis telah saling berhadapan.
Argentina menjadi juara dunia ketiga dua tahun kemudian dengan membalas dendam atas Prancis di final Piala Dunia 2022.
FFF juga mengeluhkan posting media sosial yang bersifat rasis terhadap pemain Argentina dua tahun sebelumnya.
Banyak Rekan Setim di Chelsea Unfollow Enzo
Tujuh rekan Enzo Fernandez dari Prancis yang bermain di Chelsea langsung meninggalkan pemain 23 tahun tersebut setelah mendengar nyanyian rasisnya.
Wesley Fofana, Christopher Nkunku, Romeo Lavia, Lesley Ugochukwu, Axel Disasi, Benoit Badiashile, dan Malo Gusto adalah anggota dari tim ini.
Wesley Fofana, rekan setim Enzo Fernandez di Chelsea dan pemain timnas Prancis, mengecam video yang beredar di media sosial dengan menyatakan bahwa ujaran itu jelas merupakan tindakan rasisme.
Dalam X, pemain internasional Prancis itu berkata, “Sepak bola pada 2024: tanpa rasisme sama sekali.”
Enzo Meminta Maaf Melalui Instagramnya
Di posting Instagram-nya pada Selasa, Enzo Fernandez meminta maaf atas pernyataannya yang menyatakan bahwa lagu yang dia dan rekannya nyanyikan termasuk “bahasa yang sangat ofensif.”
“Saya ingin meminta maaf dengan sepenuh hati untuk video yang saya unggah di Instagram selama perayaan kemenangan bersama timnas. Lagu yang termasuk lagu yang sangat menyinggung dan tidak ada alasan pembenaran untuk tindakan ini. Saya berdiri bersama diskriminasi dalam bentuk apapun dan saya memohon maaf karena telah terjebak dalam euforia kemenangan Copa America. Video, momen, dan kata-kata tersebut tidak merefleksikan kepercayaan atau karakter saya. Saya benar-benar memohon maaf.” begitu lah permohonan maaf Enzo Fernandez.
Chelsea Gelar Investigasi
Skandal rasis yang diduga terjadi antara pemain Argentina dan pemain Prancis akan diselidiki oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
FIFA mengetahui bahwa sebuah video tersebar di media sosial dan sedang menyelidiki peristiwa tersebut. Juru bicara FIFA menyatakan, “FIFA sangat mengutuk segala bentuk diskriminasi oleh siapa pun, termasuk pemain, penggemar, dan ofisial,” dikutip dari AFP, Rabu.
Sebelum ini, Federasi Sepak Bola Prancis, Federation Francaise de Football (FFF), melaporkan kepada FIFA tentang tuduhan rasis terhadap pemain tim nasional Argentina.
Sebuah video dirilis di mana pemain tim nasional Argentina, Enzo Fernandez, meneriakkan sorakan rasis yang menghina penyerang Prancis, Kylian Mbappe, saat berada dalam bus Tim Tango yang merayakan kemenangan di Copa America 2024. Mbappe disebut sebagai pemain keturunan yang membela Prancis oleh Enzo Fernandez dan beberapa rekannya.
Namun, Chelsea dalam keterangan resmi mengutuk tindakan rasisme di sepak bola.
Chelsea membuat pernyataan di situs resminya pada Rabu (17/7/2024), mengatakan, “Kami bangga menjadi klub yang beragam dan inklusif di mana orang-orang dari semua budaya, komunitas, dan identitas merasa diterima.”
Kami menghargai dan mengakui permintaan maaf publik pemain kami, dan kami akan menggunakan kesempatan ini untuk mendidik. Chelsea menyatakan bahwa klub telah memulai tindakan disipliner internal.