Tanggal 12 November memiliki tempat khusus di kalender peringatan nasional dan internasional, di mana hari-hari penting dirayakan untuk meningkatkan kesadaran dan menghormati hal-hal yang memengaruhi banyak orang. Setiap peringatan hari ini menyampaikan pesan penting yang mengingatkan kita akan hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari masalah kesehatan hingga keluarga.
Artikel ini akan membahas tiga peringatan yang terjadi pada 12 November dan bagaimana pentingnya mereka bagi masyarakat.
Hari ini, setiap peringatan memiliki arti dan nilai yang berbeda. Di Indonesia, Hari Ayah Nasional diperingati sebagai kesempatan untuk menghormati para ayah yang memiliki peran penting dalam keluarga. Selain itu, pada tanggal yang sama, Hari Kesehatan Nasional diperingati untuk mengingat seberapa penting kesehatan bagi masyarakat Indonesia. 12 November dikenal sebagai Hari Pneumonia Sedunia secara internasional dan di dalam negeri. Ini mengingatkan kita akan ancaman penyakit ini dan pentingnya pencegahan sejak dini.
Hari Ayah Nasional
12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional. Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi Solo pertama kali memperingati Hari Bapak Nasional pada 12 November 2006.
Dengan mengubah nama perayaan dari “Hari Bapak” menjadi “Hari Ayah”, tujuannya adalah untuk merujuk secara khusus kepada pria yang memiliki anak, atau “ayah”. Nama “Hari Bapak” dianggap terlalu umum dan dapat mencakup berbagai bentuk figur laki-laki, jadi perubahan ini memfokuskan pada peran seorang ayah dalam keluarga.
12 November adalah hari penting untuk mengingat semua yang telah dilakukan ayah untuk keluarga. Peran ayah dalam keluarga sama pentingnya dengan peran ibu. Ayah memainkan peran yang sangat penting dalam membimbing, mendukung, dan melindungi keluarga serta memainkan peran yang sangat penting dalam membangun karakter anak-anak.
Sejarah Hari Ayah Nasional
Sejarah Hari Ayah Nasional di Indonesia bermula dengan acara ‘Sayembara Menulis Surat untuk Ibu’ yang diadakan di Solo, Jawa Tengah pada tahun 2014. Saat sayembara berlangsung, salah satu peserta bertanya tentang mengapa Indonesia hanya memiliki Hari Ibu dan tidak ada Hari Ayah. Ini memicu gagasan untuk memiliki perayaan khusus untuk menghormati peran ayah dalam keluarga.
Selanjutnya, PPIP berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta untuk menentukan tanggal yang tepat untuk memperingati Hari Ayah Nasional. Pada awalnya, tidak ada jawaban yang jelas tentang tanggal tersebut. Akibatnya, PPIP melakukan penelitian tambahan.
Dua tahun kemudian, PPIP akhirnya menetapkan 12 November sebagai Hari Ayah Indonesia untuk pertama kalinya di Solo, Jawa Tengah. Sejak saat itu, 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional di Indonesia.
Beberapa kelompok di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga memilih 12 November sebagai Hari Ayah, seperti yang dilakukan di Solo. Deklarasi ini dibuat saat peluncuran buku “Kenangan untuk Ayah”, yang berisi seratus surat anak-anak Indonesia yang dipilih dari “Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.”
Presiden ke-6 Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menerima buku dan piagam Hari Ayah Nasional setelah pengumuman tersebut. Selain itu, buku dan piagam Hari Ayah Nasional diberikan kepada bupati Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.
Saat ini, lebih dari 75 negara merayakan Hari Ayah pada berbagai tanggal, tetapi sebagian besar negara, seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, Belanda, China, Filipina, India, Inggris, Malaysia, dan Yunani, merayakannya pada minggu ketiga Juni.
Namun, negara-negara seperti Estonia, Finlandia, Islandia, dan Norwegia merayakan Hari Ayah pada bulan November. Untuk menghormati Hari Ayah, orang biasanya memberikan hadiah dan ucapan selamat kepada ayah mereka. Ini adalah cara mereka mengakui peran pentingnya dalam keluarga.
Perbedaan Hari Ayah Nasional dan Internasional
Hari Ayah Nasional dan Hari Ayah Sedunia berbeda dalam hal asal usul, tanggal perayaan, dan cakupan pengakuan. Hari Ayah Sedunia pertama kali dirayakan di Amerika Serikat pada tanggal 19 Juni 1910, dan berasal dari kisah seorang anak perempuan yang ingin menghormati ayahnya, William Jackson Smart.
Di beberapa negara, perayaan ini diakui secara resmi sebagai hari libur nasional. Selain itu, ada tradisi memberikan bunga mawar sebagai bentuk penghormatan kepada ayah yang telah meninggal atau hidup.
Di sisi lain, di Indonesia, Hari Ayah Nasional pertama kali diperingati pada tahun 2014 oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) sebagai cara untuk menghormati peran ayah dalam keluarga. Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional pada tanggal 12 November, tetapi tidak diakui sebagai hari libur nasional secara resmi, dan perayaan ini lebih bersifat lokal.