Login Daftar

Sisa 3 Hari Lagi, Jokowi Ganti PJ Gubernur DKI dari Heru Budi ke Teguh Setyabudi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian resmi melantik Teguh Setyabudi sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Heru Budi Hartono.

Jumat (18/10/2024), pelantikan dilakukan di Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri. Pelantikan itu dihadiri oleh Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, dan Khoirudin, Ketua DPRD DKI Jakarta.

Saat pelantikan, Presiden membacakan Keputusan berikut: “Mengangkat Saudara Drs Teguh Setyabudi sebagai Penjabat Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta terhitung sejak saat pelantikan untuk masa jabatan paling lama satu tahun.”

Pelantikan dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 125/P Tahun 2024, yang mengesahkan pemecatan dan pengangkatan Penjabat Gubernur DKI Jakarta yang baru untuk masa jabatan 2022–2024.

Teguh dan Pj Gubernur Papua Tengah Anwar Damanik kemudian mengucapkan sumpah jabatan. Mendagri Tito memimpin pengucapan sumpah dan janji.

Masa Jabatan Heru Budi Sudah Berakhir

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menandatangani Keppres untuk pemberhentian Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur Jakarta, dan juga mengangkat Teguh Setyabudi sebagai penggantinya.

Sebagaimana diketahui, Heru Budi telah menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 2022 dan menjabat untuk menggantikan Anies Baswedan, yang masa jabatannya berakhir pada 17 Oktober.

Siapa Teguh Setyabudi?

Dalam rapat DPRD DKI Jakarta pada September lalu, nama Teguh Setyabudi sudah terdengar. Delapan fraksi yang membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus adalah Fraksi Gerindra, Golkar, PKB dan PPP, PAN, Perindo dan Demokrat, PSI, dan NasDem.

Orang itu lahir di Purwokerto pada 8 Maret 1967 dan belajar dari TK hingga SMA di kota itu.

Dia dikenal cukup berprestasi dengan peringkat satu hingga tiga dari SD hingga SMA. Teguh tidak hanya berprestasi di sekolah, tetapi dia juga aktif di kegiatan ekstrakurikuler di Pramuka, OSIS, dan PTA.

Dia adalah salah satu siswa SMP yang mewakili kabupaten ke Jambore Nasional Pramuka di Cibubur, Jakarta, pada tahun 1981.

Selepas lulus sekolah menengah atas di Purwokerto pada tahun 1986, dia pergi ke sekolah tinggi. Dia lulus di Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.

Teguh Setyabudi dikenal di perguruan tinggi bukan hanya karena dia pintar dan cerdas di bidang akademik, seperti yang ditunjukkan oleh Indeks Prestasi (IP) yang dia dapatkan. Dia juga aktif dalam organisasi mahasiswa, termasuk Senat Mahasiswa Fisipol UGM dan Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintah (Komap Fisipol UGM).

Teguh kemudian melanjutkan ke jenjang S2 di bidang Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta dan S3 Ilmu Pemerintahan di IPDN.

Latar Belakang Pendidikan Teguh Setyabudi

Setelah lulus S1 pada tahun 1991, dia dipekerjakan melalui program khusus di Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Departemen Dalam Negeri.

Lulusan terbaik dari Fisipol UGM saat itu langsung dipekerjakan di Badan Diklat Depdagri, tetapi mereka belum berstatus PNS.

Dia tidak perlu lama untuk menyesuaikan diri dengan dunia birokrasi sebagai staf baru di Depdagri. Hingga Januari 1993, Teguh Setyabudi berstatus PNS secara resmi.

Teguh terus berkembang dalam kariernya setelah melanjutkan ke jenjang S2. Pada tahun 2010, dia dipromosikan ke jabatan eselon II sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemendagri berkat kemampuan akademiknya dan diklat yang dia terima dari lembaga tersebut.

Teguh menerima mutasi pada akhir 2013 setelah 3,5 tahun menjabat sebagai Kepala Biro Umum. Dia sekarang menjabat sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri.

Selanjutnya, dari tahun 2010 hingga 2014, dia menjabat sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri.

Orang yang suka berorganisasi ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Koperasi Praja Mukti Kemendagri, yang merupakan koperasi terbesar di bawah tanggung jawab Kementerian, dari tahun 2013 hingga 2016.

Teguh Setyabudi telah mendaftar sebagai calon Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) pada tahun 2015 saat seleksi terbuka dibuka untuk jabatan Tinggi Madya (eselon I) di Kemendagri. Sebagaimana dilaporkan oleh situs web BPSDM Kemendagri, Teguh Setyabudi menduduki peringkat ketiga tertinggi setelah melalui proses seleksi. Di usia 49 tahun, dia kemudian dilantik sebagai Kepala BPSDM Kemendagri pada Februari 2016.

Selain itu, Teguh adalah mantan Direktur Otonomi Khusus Direktorat Jenderal Otonomi Daerah dari tahun 2014 hingga 2016. Ia bahkan pernah menjabat sebagai gubernur dua kali: pada 2018 di Sulawesi Tenggara dan pada 2020 di Kalimantan Utara.

Teguh juga diangkat sebagai Anggota Dewan Pengawas PAM JAYA pada 2022. Pada Maret 2023, dia menggantikan Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai Dirjen Dukcapil Kemendagri.

Harta Kekayaan Teguh Setyabudi

Menurut Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Teguh dilaporkan memiliki delapan tanah dan bangunan senilai Rp7.850.000.000 di Jakarta, Depok, dan Bogor, serta empat mobil senilai Rp220 juta, yaitu Toyota Corolla Altis Sedan tahun 2008, Land Rover Jeep tahun 1974, Toyota Jeep tahun 1962, dan Honda Civic tahun 2012.

Teguh juga memiliki total Rp9,2 miliar, atau 9.233.559.204, dalam bentuk uang tunai dan harta bergerak lainnya senilai Rp250.000.000.

Leave a Comment